Indonesia bisa
dibilang sebagai negara dengan jumlah penduduk yang relatif banyak
bekerja di luar negeri, mayoritas bekerja di sektor informal. Hal tersebut
selain menguntungkan pemerintah melalui pendapatan devisa negara juga dapat
membantu perekonomian keluarga TKI tersebut, karena gaji yang mereka dapat di
luar negeri jauh lebih tinggi daripada di negeri sendiri. Banyak cerita sukses
dari para TKI yang bekerja di luar negeri namun banyak juga cerita duka yang
seakan membuat kita miris dari para TKI tersebut. Penderitaan TKI kita di luar
negeri begitu marak terjadi mulai dari gaji yang tidak di bayar, pemerkosaan,
hingga penyiksaan yang berakibat pada kematian TKI kita. Mayoritas penyiksaan
TKI tersebut terjadi di Timur Tengah dan Malaysia, negara yang kita anggap
sebagai bangsa serumpun. Semua hal itu membuat masyarakat kita berpandangan
buruk akan berkerja di luar negeri.
Benarkah semenyeramkan itu bekerja
di luar negeri? Bagaiman dengan negara-negara yang bukan tujuan utama para TKI
seperti korea. Untuk itulah pada hari minggu(10/03) bertempat di Balai Latihan
Kerja Industri(BLKI) Singosari, penulis mengikuti seminar “Peluang Bekerja di
Korea”. Seminar yang bekerja sama dengan Hana Education tersebut bertujuan
untuk lebih mengenalkan Korea sebagai negara yang aman bagi pekerja asing.
Peserta yang mengikuti seminar kurang lebih sekitar 50 orang, mayoritas adalah
mereka yang masih belum bekerja walaupun ada diantara mereka yang sudah bekerja
namun tertarik akan kerja di Korea. Sengguruh Nilowardono, sebagai pemateri
utama dalam seminar tersebut mengemukakan kenapa bekerja di Korea begitu
menggiurkan dan dijamin keamanannya bagi para pekerja asing. Program kerja di
Korea merupakan kerjasama G to G
antara pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea sehingga dijamin seluruhnya
kerena merupakan program yang legal. Oleh karena itu, untuk bisa bekerja di
Korea para calon TKI tidak bisa menggunakan jasa PJTKI(Perusaan Jasa Tenaga
Kerja Indonesia) yang selama ini umum digunakan sebagai penyalur TKI ke Luar
negeri. Untuk Korea hal tersebut tidak mungkin bisa dilakukan PJTKI karena
program ini langsung ditangani oleh pemerintah. Bidang yang paling banyak
dibutuhkan di Korea adalah sebagai operator industri dengan penghasilan mencapai
15 juta rupih perbulan, selain itu pekerja juga mendapat asuransi kesehatan,
tempat tinggal, dan hak untuk cuti.
Syarat untuk bisa bekerja di Korea
adalah pria atau wanita, berumur antara 18th-39th, berijasah minimal SMP dan
yang paling utama adalah lulus seleksi tes Bahasa Korea. Syarat terakhir adalah
mutlak hukumnya, karena hal tersebutlah yang menentukan apakah calon TKI
tersebut bisa diberangkatkan ke Korea atau tidak. Seleksi tes Bahasa Korea
diadakan setiap tahun oleh pemerintah pusat yang bertempat di kota-kota besar
seperti Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya. Setelah dinyakan lulus dalam tes
seleksi bahasa korea calon TKI harus menyertakan berberapa persyaratan
administrasi seperti tes kesehatan, paspor, SKCK dan lain sebagainya. Biaya
pemberangkatan ke Korea ditanggung sendiri oleh calon TKI, namun tidak perlu
khawatir bagi mereka yang tidak punya biaya karena pemerintah bekerjasama
dengan Bank BRI mengucurkan program KUR(Kredit Usaha Rakya) TKI untuk biaya
pemberangkatan TKI ke korea dengan bunga yang cukup rendah. Dengan berbagai
jaminan keamanan, fasilitas, dan gaji yang menggiurkan tidak ada salahnya untuk
bekerja di Korea, negara yang banyak dikenal oleh remaja dangan music K-Pop,
namun juka merupakan negara yang menjamin keselamatan para pekerja asing.
sumber : harian surya edisi 20 maret 2013
sumber : harian surya edisi 20 maret 2013
1 komentar :
..=>MBAH DIMAS jaya<=...
NOMOR TELPON : 082 277 277 370
[=>>KLIK DISINI FORUM ANGKA RITUAL MBAH DIMAS jaya<<=]
**** BELIAU JUGA BISA MEMBERIKAN SOLUSI LAIN SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN
2.JUAL TUYUL
3.JUAL KERIS
4.BATU PERMATA
5.DLL
SALAM KENAL SEMUA,...
Posting Komentar